Internet Sebagai Media Dakwah Islami
"Sampaikanlah,
walau hanya satu ayat," demikian ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada
umatnya suatu ketika. Ujaran yang sangat terkenal tersebut berintikan ajakan
kepada para penganut agama Islam untuk senantiasa menyempatkan diri untuk berdakwah
dan berbagi pengetahuan bagi sesama, kapanpun dan dimanapun. Sebelum Rasullulah
wafat pada tahun 632 M, dakwah kerap dilakukan secara lisan. Baru pada tahun
644 M ketika Islam dipimpin oleh Uthman bin Affan, sahabat Rasulullah dan
khalifah ketiga, dakwah mulai dilakukan secara tertulis. Pada saat itu
Al-Qur'an sebagai kita suci Islam mulai dibukukan, digandakan dan
disebarluaskan ke imperium-imperium Islam di penjuru dunia.
Semangat dakwah
tersebut, meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk "tanggung jawab
moril" yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya
untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini.Setelah beratus tahun
berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini
dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk
tulisan di buku mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di
Internet.
Meskipun
jumlahnya masih sangat sedikit, kalangan umat Islam di Indonesia yang
menggunakan Internet sebagai media dakwah jumlahnya kian hari kian bertambah.
Total jumlah pengguna Internet di Indonesia saja terhitung baru sekitar 2 persen saja dari total penduduk Indonesia.
Tetapi semangat berdakwah "walau hanya satu ayat" tersebut tidak
mengurungkan niat para pelaku dakwah digital.
Fenomena dakwah
digital tersebut memang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi
informasi (TI) di dunia. Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada tahun
1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service Provider
(ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet sebagai
media dakwah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Informasi
Islam (JII). JII yang dibidani oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna
(Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998
bergulat dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam
pesantren-pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok
Pesantren.
Kemudian pada
sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list (milis) Indonesia
bernuansa Islami semisal Isnet, Al Islam dan Padan Mbulan. Baru kemudian pada
tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak
sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan
fasilitas yang memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet
menjadi salah satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia.
Masuknya
Internet dalam aspek kehidupan umat Islam mulai menggeser pemikiran-pemikiran
lama. Menjadi santri kini tidak harus diidentikkan dengan sarung dan mengaji di
langgar saja. Sekedar contoh, para santri Pesantren Darunnajah di Ulujami
Jakarta Selatan ternyata telah akrab dengan e-mail karena di dalam pesantren
tersebut ada sebuah warnet yang dipergunakan bergantian antara santri pria dan
wanita. Ada pula pesantren Annida di Bekasi, yang memang telah benar-benar
memberikan materi pendidikan e-mail dan Internet kepada para santri-santrinya.
Dengan
bermodalkan sepuluh komputer yang terkoneksi ke Internet, maka setiap hari
selalu diberikan materi-materi Internet secara bergiliran. Menggunakan Internet
pun bisa dianggap sebagai suatu ibadah. Masjid At-Tin di komplek Taman Mini
misalnya, di dalamnya terdapat sebuah warnet dengan 10 buah komputer.
Administrasi warnet tersebut berada di bawah Bidang Dakwah dan Pendidikan
Yayasan At-Tin, sebagai pengelola Masjid tersebut.
Dengan semakin
beragamnya aplikasi Internet sebagai media dakwah, kini ada sebutan santri
virtual, yang dicetuskan oleh situs PesantrenVirtual.com. Para santri virtual
tersebut dapat saling berdakwah menggunakan milis pesantren@yahoogroups.com.
Milis yang awal didirikan pada Agustus 1999 hanya beranggotakan 41 orang, kini
telah mencapai lebih dari 2300 anggota. Kekuatan milis sebagai media dakwah
memang bukan hal yang sepele. Jika kita mengetikkan keyword "Islam"
di YahooGroups.com, maka akan didapat 2254 milis yang membahas soal Islam dari
berbagai bahasa dan negara. Bahkan kini tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia
versi Departemen Agama pun dapat disimak di milis Tafsir-Quran@yahoogroups.com
yang didirikan pada Agustus 2000 dan telah memiliki anggota sebanyak 1144
orang.
Kebutuhan akan
aktualisasi diri sebagai seorang muslim ternyata sama pentingnya dengan dakwah
itu sendiri. Buktinya, pengguna webmail MyQuran.com tercatat lebih dari 40 ribu
anggota. Sebagian dari para anggota tersebut juga aktif di forum diskusi online
di situs tersebut. Situs MyQuran.com yang didirikan pada Juli 1999 merupakan
situs portal informasi Islam. Jika merindu akan suara adzan dari Mekkah, maka MyQuran.com
memiliki link yang dapat mengumandangkan adzan tersebut. Bahkan dapat juga
diniikmati alunan pembacaan kitab suci Al-Qur'an lengkap 114 surah.
Di dalam hukum
Islam masih ada yang memerlukan interpretasi dan pengkajian para ahli. Hal
tersebut misalnya pada penentuan halal atau tidaknya produk atau pangan yang
berada di pasaran. Dengan teknologi Internet, kini informasi kehalalan suatu
produk atau pangan dapat ditanyakan langsung ke ahlinya melalui situs
IndoHalal.com. Pengelola situs yang didirikan sejak Februari 2001 tersebut
telah memberikan jawaban atas 178 pertanyaan yang masuk. Beberapa pertanyaan
tersebut antara lain tentang Kecap ABC, Bika Ambon, Susu Pediasure, Khong Guan
Biscuit dan Restoran Hoka Hoka Bento.
Dari beberapa
contoh aplikasi Internet di atas, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa
Internet memang merupakan media yang
efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Meskipun demikian Internet tidak
akan bisa menggantian perang ulama, kiai dan ustadz. Demikian ditegaskan oleh
Onno W. Purbo, praktisi Internet yang kerap memberikan dakwah Internet ke
pesatren-pesantren. Menurut Onno, Internet hanyalah sebuah media komunikasi.
"Justru seorang pendakwah dapat dengan mudah memiliki jutaan umat saat
mereka menggunakan Internet," ujar Onno.
Sedangkan Ahmad
Najib Burhani, pengamat Islam yang kerap menulis tentang teknologi dan agama,
menyatakan bahwa Internet memungkinkan setiap orang untuk bertanggung-jawab
secara individu, termasuk soal agama. "Tetapi yang menjadi pertanyaan lebih
lanjut adalah apakah Internet bisa menjadi tempat yang tepat untuk suatu proses
penjelajahan kehidupan beragama yang penuh makna," ujar Najib. Menurut
Najib, mengutip Steven Walman pendiri BeliefNet, Internet bisa menjadi
alternatif media ketika seseorang sangat disibukkan dengan aktifitas
kesehariannya sehinga tidak dapat mengikut acara keagamaan yang memerlukan
kehadiran fisik.
Beberapa Situs
Dakwah
- MyQuran.com
MyQuran.com
merupakan situs portal Islam yang memiliki banyak link dan sumber informasi
tentang segala aspek kehidupan umat Islam. Situs tersebut dilengkapi pula
dengan fasilitas pencarian ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist. Informasi tentang
kelima rukun Islam pun tersedia. Disediakan pula fasilitas forum diskusi
online, chatroom dan webmail. Salah satu keunggulan MyQuran.com adalah terdapat
link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan suara adzan versi
Mekkah dan Madinnah.
Menurut
Atmonadi, pendiri dan pemilik MyQuran.com, tujuan membuat situs tersebut adalah
untuk meningkatkan daya saing umat Islam agar bisa lebih memberdayakan Internet
baik untuk kepentingan dakwah islamiyah, persaudaraan, pertukaran informasi dan
pengetahuan, pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan
aktifitas ekonomi digital.
Situs
MyQuran.com diluncurkan pada Juli 1999, setelah sebelumnya Atmonadi kepayahan
mencari situs-situs komunitas Islam ala Indonesia yang komprehensif. Modal awal
pendirian situs tersebut hanyalah sebuah nama domain senilai US$ 70.
"Tetapi modal yang terbesar adalah niat," ujar Atmonadi. Hosting dan
fasilitas MyQuran.com bisa didapatkannya secara murah di Internet. Demografi
pengunjungnya kebanyakan berusia 17 - 30 tahun dari manca negara. Yang terbesar
adalah dari Indonesia (27 %) dan
dari USA (2.5%),
malaysia (1.5 %). sisanya 69 % dari berbagi negara.
Dari data
terakhir di September 2001, rata-rata terdapat sekitar 2381 unique visitor
perhari, 9341 pageviews perhari dan hitrate perhari mencapai lebih dari 71 ribu
hit. Situs tersebut diasuh bersama-sama oleh para sukarelawan yang merupakan
pengunjung setia. Atmonadi yakin bahwa umat Islam bisa secara positif
memanfaatkan Internet sebagai media dakwah, ukhuwah (pergaulan), pendidikan dan
pendistribusian informasi. Bahkan jika komunitas tradisional Islam dapat
memanfaatkan Internet sebagai media dakwah, maka Atmonadi yakin bahwa umat
Islam di Indonesia akan semakin dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
"Sekarang tinggal bagaimana para praktisi Internet dapat mengenalkan
Internet secara benar kepada komunitas tradisional tersebut," ujar dia.
-Ukhuwah.or.id
Ukhuwah.or.id
merupakan situs yang berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa
Fakultas Ilmu Komputer UI. Setelah mengalami serangkaian pengembangan dan
pembenahan, baru pada Februari 2000 situs Ukhuwah.or.id dapat dinikmati oleh
masyarakat umum. Di dalam situs tersebut terdapat serangkaian link
berita-berita terkini, dan fasilitas download file MP3 Nasyid Islami.
Ukhuwah.or.id merupakan situs yang menyajikan informasi-informasi Islam yang
baik dikumpulkan dari berbagai sumber.
Menurut Herry,
salah seorang pengurus Ukhuwah.or.id, situs tersebut diharapkan mampu
memberikan penyadaran bagi umat Islam tentang pentingnya pemanfaatan TI
sekaligus menjadi wadah berkumpul dan berkomunikasinya umat Islam. Modal awal
pembuatan situs tersebut adalah hasil swadaya dan sumbangan dari masing-masing
anggota. Sebagian besar pengakses situs tersebut adalah mahasiswa dan para
aktivis dakwah Islam yang menggunakan internet baik melalui kampus, warnet atau
rumah.
Pengunjung situs
tersebut per hari adalah sekitar 450 orang, dengan page views sekitar 1600
pages per hari dan hit rate sekitar 13 ribu hits perhari. Saat ini tim
operasional terdiri dari kurang lebih 35 orang sukarelawan tanpa digaji.
Kesediaan menjadi sukarelawan tersebut, menurut Herry, adalah karena berpatokan
bahwa situs Ukhuwah.or.id memiliki nilai dakwah yang tinggi sekaligus sebagai
penyebaran informasi tentang dunia Islam. Dalam penyebaran informasi tentang
Islam tersebut. Ukhuwah.or.id melakukan dalam 2 cara yaitu sebagai sumber
informasi dan sebagai sarana komunikasi. Sebagai sumber informasi terdapat
fasilitas berita, artikel dan majalah Islam online. Sedangkan sebagai sarana komunikasi
disediakan fasilitas pertukaran informasi seperti webmail dan milis.
Menurut Herry,
Internet sangatlah efektif dan efisien sebagai sebuah media dakwah. Internet
merupakan sarana komunikasi global dimana seluruh umat Islam di dunia dapat
mengaksesnya dengan cukup mudah dan murah dibandingkan dengan media komunikasi
lainnya. Selain itu, melalui sebuah situs di Internet, informasi tentang Islam
dari suatu negara tertentu dapat segera diketahui oleh umat Islam di belahan
bumi lain.
-
MoslemWorld.co.id
Situs
MoslemWorld.co.id merupakan sebuah situs berita sebagaiamana layaknya sebuah
media berita online. Berita-berita yang ditampilkan di halaman depan situs
tersebut selalu diupdate secara berkala. Menurut Mokh. Syaiful Bakhri, Redaktur
Pelaksana MoslemWorld.co.id, situs tersebut diharapkan dapat menjadi referensi
utama bukan hanya bagi umat Islam semata, namun juga bagi umat agama lain yang
ingin belajar dan mendalami ajaran-ajaran Islam. Secara spesifik dijelaskan
oleh Syaiful bahwa situs MoslemWorld.co.id juga mengemban misi dakwah,
kebudayaan, peradaban, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam),
ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah Wathoniah
(persaudaraan dengan bangsa lain).
MoslemWorld.co.id
didirikan pada Oktober 2000 oleh Ratiza Busiri bekerjasama dengan Dunia Muslim
dari British Virgin Islands dan Safe-T-Net System Pte. Ltd dari Singapura.
Beberapa kanal yang disediakan oleh situs tersebut antara lain informasi
tentang komunitas, pendidikan, teknologi, bisnis dan berita internasional.
Sedangkan topik-topik Islam yang disajikan adalah kajian Islam, tokoh Islam, peradaban, nuansa
muslimah dan sejarah Islam. Untuk page views MoslemWorld.co.id pada bulan
Agustus 2001 lebih dari 10 ribu pages perbulan.
Saat ini MoslemWorld.co.id
ditangani oleh tim multimedia yang terdiri dari creative
writer, editor,
web design dan web developer. Kompensasi yang diberikan kepada tim disesuaikan
dengan standard profesional. Mengingat portal MoslemWorld.co.id di update
setiap hari selama tiga kali yaitu pada jam 09.30, 11.30 dan 15.30, maka sistem
kerjanya tak ubahnya dengan sistem kerja pada media massa lainnya. Tim bekerja
secara penuh mulai dari jam 09.00 hingga jam 17.00.
Direncanakan
situs tersebut akan bekerja sama dengan berbagai pihak di negara lain seperti
Brunei dan Malaysia untuk membuat portal yang sama sehingga nantinya
MoslemWorld.co.id
mengglobal dan menjadi portalnya umat Islam minimal di Asia Tenggara. Selain
itu, kehadiran portal tersebut diharapkan dapat membantu Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dalam penyebaran informasi, regulasi, pendidikan dan dakwah.
- IndoHalal.com
IndoHalal.com
merupakan sebuah situs konsultasi status kehalalan produk-produk yang ada di
pasaran. Tujuan situs tersebut, menurut Jaja Triharja selaku salah satu pendiri
IndoHalal.com, adalah untuk mensosialisasikan pentingnya produk halal kepada
masyarakat luas, mendorong semakin banyak produsen untuk mendapatkan sertifikat
halal melalui lembaga Auditor dan inspektor yang ada serta menjadi mitra untuk
mempermudah masyarakat dalam memperoleh berbagai jenis produk halal.
IndoHalal.com
didirikan pada Februari 2001 yang merupakan sebuah divisi di bawah perusahaan
Haltek Integra Media yang bergerak di bidang TI serta sebagai pengelola ISP
INDOSATnet Bogor. Rencana kedepan, situs tersebut akan dilepas dari perusahaan
induk dan menjadi perseroan yang sahamnya akan dijual kepada publik.
IndoHalal.com tengah dikembangkan menjadi sebuah situs B2B dan B2C sehingga
diharapkan nantinya dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk membuat semacam
toko swalayan serba halal. IndoHalal.com juga menjalin kerjasama dengan milis
halal-baik-enak@yahoogroups.com.
Fasilitas
unggulan yang disediakan IndoHalal.com saat ini adalah konsultasi
produk halal
yang diasuh langsung oleh Dewan Pakar dari ahli pangan IPB
yaitu Anton
Apriyantono. Selain itu tersedia pula disajikan pula berbagai artikel
sebagai bahan
edukasi halal ke masyarakat dan database daftar produk
halal yang
up-to-date. Produk halal tersebut didukung oleh LP POM MUI. Pengunjung
rata-rata perharinya aalah sebanyak 200 pengunjung. Tim operasional terdiri
dari redaksi 3 orang, webmaster 1 orang, dewan pakar 2 orang dan marketing 1
orang. Sebagian besar mendapat gaji dari perusahaan, dan sebagian lagi
kompensasinya tidak berupa gaji.
Menurut Jaja,
apa yang dilakukan oleh IndoHalal.com merupakan salah satu bentuk dakwah yang
dilakukan melalui Internet. Konsepnya dengan menyebaran informasi tentang halal
ini secara meluas dan terus menerus dengan berbagai metoda kepada masyarakat.
Bagi umat Islam kalangan menengah ke atas, peran Internet cukup efektif sebagai
media dakwah dan informasi.
*) Penulis
adalah Koordinator ICT Watch dan jurnalis TI independen. Dapat dihubungi
melalui e-mail donnybu@ictwatch.com. Tulisan ini merupakan bagian dari laporan
khusus Detikcom, 28 September 2001. Tulisan ini bebas dikutip asal menyebutkan
sumbernya.
oleh: Donny B.U., M.Si. *
0 komentar: